di setiap tikungan, aku mengukur kesunyian:
makin luas, langit makin buram
inilah perjalanan seribu tahun: berangkat dari
pagi yang jauh, menuju pagi baru
tapi kesunyian demi kesunyian tak terbendung
kita mengutip debu, daun kering,
dan sisa rumput. Matahari mati di mulut-mulut
yang menebar senyum di kotak kaca
inilah perjalanan ke kesunyian: sunyi selebar
kota, seluas kampung
jalanan penuh pohon tua yang tumbang
kita terperosok cemas di tiap tikungan
mengerang di kesendirian
Depok, 24 April 2006
Sabtu, 13 September 2008
Mengukur Kesunyian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar