--- mengenang y
sunyi menyusup, kau tak hendak berkata
apa pun, langit di luar hijau
kita masuk, pada satu hikayat, dan menulis
aksara baru, diam-diam
kita merangkai kesunyian demi kesunyian,
daun demi daun, juga diam-diam
sampai pada satu titik, kita melihat langit
memerah, di luar hujan
kita bergegas, memecah kesunyian dan pulang
ke dalam diam
sunyi menyusup, kau tak pernah berkata
apa pun, ketika harus pergi, pagi itu
ketika laut membuncah, menggulung
sejarahmu, diam-diam
Pamulang, 5 Januari 2005
Sabtu, 13 September 2008
Hikayat Diam-diam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar