matahari telah beranjak, ketika kau datang sore itu,
di Monas, di depan orang ramai, kau berjanji untuk tetap
menjadi dirimu sendiri: hujan ada dalam hati kita
seperti air memasuki ruang yang dahaga
ya, embun ada dalam hatimu, selalu siap menghalau
segala kemarau, juga lukamu yang berdarah
diterjang gelombang. Tetapi, di matamu masih kulihat
sisa-sisa kabut. Matahari belum sepenuhnya membuka jendela
mengubah air mata menjadi senyum kemenangan
kereta itu telah lewat, Gus, membawa kematian menjauh
sebuah ajal yang mungkin maha dahsyat
kita mulai lagi mengeja matahari, menulis bunga-bunga
Batang, 27 Juli 2001
Jumat, 25 Juli 2008
monas 26 juli dalam televisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar