aku menulis kesedihan dalam bus yang bergerak
kota mengajari aku menemukan air mata
tiap saat mesti kupahami dengan kekekalan cinta
kukenang berkali-kali tarian di bibirmu:
laut menjerumuskan kita bila tak pintar mengakrabi cuaca
aku menjadi pelaut yang gemar mencatat buih
melempar kail di mana-mana
Jakarta, Nopember 1996
Rabu, 30 Juli 2008
cerita untuk ibu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar