-- catatan dari kampung air mata
hari ini, kita membuka lagi koran pagi: ada matahari yang pecah
kita mencatat kembali orang-orang yang pergi -- tanpa alamat
yang pasti -- mencium mawar di matahari
tidak ada berita yang menggembirakan hari ini, kata pagi
derum kereta dan brisik jalanan telah menimbun seluruh mimpi
kita tidak sempat berkaca, untuk sekadar menengok
tanggal-tanggal yang telah kita tandai dengan air mata,
sebuah perjalanan yang tak lagi berarti
percintaan mungkin memang harus diakhiri, seperti katamu:
waktu telah meluluhkan matahari, di halaman depan koran pagi
kita tidak mampu bersuara lagi, walaupun sebuah igau
atau sebuah senyum mengantar mereka ke langit abadi
kita mencatat lagi, menulis lagi nama-nama yang pergi, pagi ini
Jakarta, 15 Mei 2001
Jumat, 25 Juli 2008
koran pagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar