langit ini kukirim untukmu
dalam semangat dingin
bacalah surat-surat terlekat di garis pantai
serta pada kening malam yang pekat
isyarat rumah sakit yang tak bosannya mengunjungi sejarah kita
ketika langit itu kukerat sepotong
aku melihatmu berlari dengan tisu di tangan
ternyata kau mengerti kita telah banyak kehilangan
termasuk wajah dan rumah sendiri
hingga akhirnya kita bermukim di negeri aneh
tak mengenal siapa-siapa
pun tak mengenal diri sendiri
lalu kita dipaksa belajar hidup kembali
Bogor-Bandung, Desember 1996
Minggu, 07 Desember 2008
Mengirim Musim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar