- sajak buat ayah
Ini adalah langit, membentang dalam gigil
siapa tidak gemetar saat panas tidak bisa diatasi
juga dengan kangen yang menumpuk di ubun-ubun
tahun-tahun kita rajut dengan air mata
tanpa sempat menelan makna enaknya kegembiraan
tapi dengan begitulah kita tetap berdiri
pada sisi yang kita yakini
tanpa harus terperosok dalam sejumlah lubang
yang memfatalkan hidup dan kenyatan
kita berdiri pada rumah kita sendiri
tanpa sedikitpun menyentuh halaman orang lain
apalagi merebutnya.
Jakarta, 5 Januari 1998
Minggu, 07 Desember 2008
Menerima Surat (1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar